........
Wherever you go whatever you do
I will be right here waiting for you
Whatever it takes or how my heart breaks
I will be right here waiting for you
........
Right Here Waiting For You... Lagu ini selalu mengingatkan aku padamu, entah dimanapun dan dalam keadaan apapun jika lagu ini mengalun pelan maka sejenak seluruh aktifitas aku hentikan. liriknya begitu dalam, sebagaimana aku selalu menunggu. Barangkali sampai habis waktu.
Aku sebut ia cinta pertama, atau cinta yang menggugah pikirku untuk yang pertama kalinya. Just R, begitu aku memanggilnya. Kali ini aku kembali menuliskan tentangmu setelah sekian lama ya R. Jika dinominalkan dalam angka, ada 365 hari dalam satu tahun. Aku menunggumu 7 tahun 1 bulan. Berarti 7 x 365 + 30 hari = 2585 hari belum lagi dinominalkan ke dalam sepersekian detik waktu yang mana jika dikaitkan lagi soal rasa maka tak terhitung lamanya aku sudah menunggu.
Jika teringat derai derai tawa kita setiap kali bersama, aku kerap tersenyum sendiri dalam keheningan. Betapa kuatnya rasa kita kala itu ya. Jalan-jalan romantis kita di suatu sore di pantai dan makan malam yang selalu berakhir berantakan. Juga seluruh cerita-cerita kekonyolan yang ada. Aku merasa bodoh waktu kau memintaku berkenalan dengan orang tuamu, waktu itu jujur aku gugup dan takut karena itu aku kabur meninggalkanmu. Aku belum sanggup...
Setelah itu kita berdua saling diam, kau marah. Ah, bahkan dalam keadaan marahpun kau tetap saja orang yang pertama kali kucintai. Aku senang melihatmu dalam keadaan marah sama halnya aku senang menatapmu ketika engkau tidur. Aku sering takut cinta kita berakhir, juga tidak ingin kisah kita seperti dua mata kita "Berdekatan namun tidak bisa saling menatap".
Iyah, R kamu sungguh benar-benar membuatku bahagia kala itu. Sampai akhirnya semua kebahagiaan itu hilang. Aku ingat betul, aku menangis selama 3 hari di kamar. Aku tak pernah menangis selama itu. Hanya ketika kau menelponku untuk terakhir kalinya, saat itulah aku berhenti menangis. Aku akhirnya paham, mengapa kita harus menjadi sepasang dua bola mata itu.
Bagaimana pun aku tetap menunggu, aku ingin sekali waktu berpihak sekali lagi kepada pertemuan kita. Rinduku nyaris meledak, aku tidak tahu menghadapi kecamuk rindu di malam buta saat diam-diam kau menyelinap ke dalam benakku dan aku memimpikanmu.
Hei, R kamu apa kabar?
Sudah kau dapatkan wanita yang kau cintai?
Aku belum. Entah kapan, bisa menemukan sosok yang sama atau setidaknya bisa membuatku bahagia sebahagia bersamamu.
Aku titipkan rindu untukmu,
lewat desau angin, kukirim lagi senyum dan tawaku
semoga kau ingat.
Just R,
untukmu aku menunggu
ini cara merangkai katanya menyenangkan :3
BalasHapusaku suka, terlepas ini kisah nyata atau fiksi. :3
trimaksih heyhooo :D heyho tolongin blogku, rapihin dikit. ahahhaha dan dipoleslah dikit. wwkwkkw
BalasHapus