.....
Perahu melancar,
bulan memancar,
di leher
kukalungkan ole-ole buat si pacar.
angin membantu,
laut terang, tapi terasa
aku tidak ’kan sampai padanya
.....
-Chairil Anwar-
Cintaku jauh di pulau, masih mending ada yang menunggu.
Kaki kecil Suatan sedang berusaha menyelaraskan langkah sebelah kakinya lagi yang normal. Ini perjalanannya yang kesekian, ia telah meninggalkan kampung halamannya terlalu jauh. Tak lagi terhitung angka dalam kilometer, ia sudah lelah menghitung.
"Apa kau pulang nanti Suatan?" Tanya seorang teman sesama perantau ketika ia sampai di kedai kopi langganannya.
"Pulang kemana?" Suatan balik bertanya seraya menyeruput dalam kopi hitam di gelasnya.
"Masa kau tak punya kampung halaman?"
"Aku tak ingat jalan pulang. Kau sendiri mau pulang?"
"Iyalah, sudah lama tak berjumpa dengan isteri."
"Kasian isterimu kau tinggal jauh begitu."
"Apa boleh buat." Jawab temannya, ia meneguk habis kopi terakhirnya. Lalu pergi.
...
Suasana di kedai kopi terlalu sepi. Suatan hanya berdua tadi dengan temannya sesama perantau, tapi dia sudah pergi juga. Kini tinggal dia yang menunggu kopi itu habis. Bagaimana ia harus pulang, seseorang yang menunggupun tak ada. Dia sudah terusir, keadaannya yang tak normal membuat ia disebut lelaki tak berguna dalam keluarga. Kini kaki kecilnya nyaris melepuh, ia menghabiskan hidup sendiri.
Dahulu, ia punya kekasih. Jauh di sana. Suatan menyeka titik air yang meleleh di kedua pipinya saat ramai-ramai orang bersuka cita menyambut hari kemenangan. Lebaran kesekiannya tanpa keluarga.
"Ratih, apa kau masih ingat padaku? Aku hanya memperhatikanmu seorang. Tapi karena keadaanku, aku harus rela melepas demi kebahagiaanmu. Aku bukan lelaki yang baik untukmu, aku hanyalah perantau yang tak pernah menemukan jalan pulang. Selamat lebaran, semoga kau dalam suka cita." Suatan berkata lirih sembari memandang terangnya langit.
Suatan menenggak habis kopi di gelas itu, membayar lalu pulang. Sepi selalu saja melangkah bersamanya. Ia bersyair, syair yang ia kutip dari seorang tokoh besar yang mati muda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar