Rabu, 31 Juli 2013

Aku Mencintaimu, Tertanda HUJAN!



“Aku Mencintaimu”,  Tertanda HUJAN!

Terjebak dalam belukar matamu
Terbakar sinaran menyilaukan ketika engkau menatap
Terhanyut ketika engkau menangis
Akhirnya aku tak bisa kemana-mana,
Selain kembali lagi pada matamu yang bening.

Damailah hati, semesta bernyanyi
Kau menjelma hujan,
Kau rindu yang sampai di jemariku
Kau rindu yang sampai di rumahku
Kau rindu yang mengajakku menari
Kau rindu yang sesakkan dadaku.
Akhirnya padamu juga rindu berlari.

Harusnya tak perlu lagi aku menunggu,
kuyakin kau akan kembali bersama rintik hujan yang endapkan laraku.
Pada sunyi telah kusabdakan mengenai kau dan aku
Yang bersanding di pelaminan di atas awan kita kan satukan janji.
Aku mencintaimu,
Tertanda, HUJAN!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar