Kamis, 05 September 2013

PULANG

PULANG


yang kusebut pulang kali ini bukanlah semata-mata karena aku ingin kembali
tapi ragaku sudah tak lagi memuja kamu. Barangkali dalam pulang, mawar yang dulu kutanam
telah berbunga dan menjadi rekah di pagi hari. Sementara rindu sudah tak lagi menjadi hantu
dan aku bersyukur pernah membunuhnya di malam sunyi. Meski ia tak benar-benar mati.

aku pulang menunggang sepi, guyuran hujan tak hanya membuat pakaianku basah. Kedua mataku
justru lebih pandai membuat hati kuyup dan itu berarti karam sudah luka di sana.
Luka yang kemudian membusuk bersama sumpah serapah, tentang pengkhianatan, tentang kepalsuan.

Itu sebabnya aku pulang, enggan mati oleh luka
enggan suram oleh takdir
enggan terbunuh oleh rindu

Pulang...
aku tak lagi sama.


Jingga Lestari, 05 Sept 2013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar