Selasa, 24 September 2013

#LegendaHororLokal : Isteriku Melayang, Anakku Menghilang.

Isteriku Melayang, Anakku Menghilang



            Sebuah peristiwa tragis baru-baru ini menggegerkan seluruh warga desa, cerita yang bergulir dari mulut ke mulut itu akhirnya sampai juga di tengah-tengah keluargaku. Tepatnya dibawa oleh kakakku yang hari itu kebetulan sedang dolan ke rumah saudara yang tinggal di daerah Jeneponto kota. Menurut informasi yang ia dengar, malam kamis 2 minggu kemarin ada peristiwa yang sangat menakutkan sekaligus memilukan.
            Ada seorang bapak-bapak yang pada malam itu isterinya akan melahirkan, karena panik ia lalu membawa isterinya ke rumah sakit terdekat. Ia berdua saja tidak ada yang mengantar, mereka adalah sepasang suami isteri yang baru saja menikah dan menempati rumah barunya. Jadi tak ada yang tahu kalau tengah malam itu isterinya akan melahirkan. Dengan kendaraan bermotor ia pun membawa isterinya yang tengah menahan sakit itu ke rumah sakit.
            Sampai di rumah sakit, ia bergegas menggendong isterinya tapi seorang suster sudah menghampirinya dengan membawa kereta dorong. Sigap, iapun meletakkan tubuh isterinya yang sudah ber “ah” “uh” itu di kereta dorong. Sang suster mendorong dengan cepat dan lekas membawanya ke ruang pertolongan pertama. Sang suami sudah panik sebab takut terjadi apa-apa dengan isteri dan anak yang masih ada di dalam kandungan itu. Ia lekat-lekat menatap wajah isterinya, meremas tangan isterinya untuk menguatkannya.
            Tiba-tiba sang suster mengucapkan sesuatu.
“Pak, tolong belikan isteri bapak air minum di apotik. Kelihatannya dia haus sekali.”
“Iya sust.”
            Sang suamipun buru-buru meninggalkan ruangan dimana isterinya mendapatkan pertolongan pertama itu. Meninggalkannya bersama seorang suster. Sekitar 2 menit sampailah sang suami tersebut ke apotik yang di maksud, jaraknya tidak terlalu jauh. Tapi apotik tersebut berada di luar area rumah sakit. Tepat di depan rumah sakit itu. Pemilik apotik sedikit kaget melihat ada bapak-bapak yang tergopoh-gopoh dari arah rumah sakit.
“Darimanaki pak?” Tanya pemilik apotik.
“Dari rumah sakit pak, ada isteriku di dalam mau melahirkan. Mauka’ beli air minumt, adaji?”
            Mendengar ucapan bapak tersebut, wajah pemilik apotik pucat pasi. Sehingga menimbulkan keheranan dari bapak itu dan bertanya. “Kenapa pak? Kenapaki kaget begitu?”
“Pak, bapak tidak tahu? Rumah sakit di depan itu sudah lama kosong, rumah sakitnya sudah pindah ke rumah sakit yang baru tak jauh dari sini. Apa yang bapak lakukan di dalam sana?”
            Kalimat-kalimat yang diucapkan si pemilik apotik membuat lutut bapak itu lemas dan nyaris terjatuh karena kaget bercampur takut. Tanpa berlama-lama pemilik apotik berinisiatif untuk bergegas masuk ke rumah sakit tersebut takut sudah terjadi apa-apa pada isteri bapak itu.
“Pak, ayo pak kita masuk cepat. Jangan-jangan isteri bapak sudah tidak ada.”
            Seperti kesetanan kedua bapak itu masuk ke dalam rumah sakit dan menuju ruangan dimana isterinya berada. Tapi ada hal aneh yang segera disadari bapak itu, ternyata lampu rumah sakit yang tadi dilihatnya sangat terang justru malah remang-remang. Selain itu, menurut penglihatannya sesaat dia dan isterinya sampai di rumah sakit itu, ada banyak orang berlalu lalang. Termasuk ada beberapa suster yang kelihatan sedang asyik ngobrol dan salah satunya adalah suster yang menghampirinya dan membawakannya kereta dorong. Ternyata semua itu hanya penglihatan palsu belaka. Rumah sakit itu benar kosong melompong adanya. Tak ada siapa-siapa.
            Ia dan pemilik apotik membuka ruangan yang sudah tertutup rapat itu, ruangan dimana isterinya tadi ia letakkan bersama seorang suster. Tadinya tak bisa terbuka, ia pun berteriak-teriak memanggil isterinya tapi tak ada suara. Dengan susah payah akhirnya pintu itu mereka dobrak dan terkuaklah semuanya, ruangan itu ternyata juga remang-remang. Tak ada siapa-siapa kecuali tubuh isterinya yang sudah membiru dan kaku. Perut yang tadinya membesar kini sudah kempes dan darah berlinangan menetes ke lantai.
            Sang suami kaget bukan main dan menangis sejadi-jadinya mendapati tubuh isterinya telah kaku, nyawanya sudah melayang sementara calon anaknya raib entang kemana. Hilang. Suster yang tadi pun tak ada. Di ruangan itu tak ada apa-apa dan siapa-siapa. Justru malah terkesan angker dan sangat menakutkan.
            Peristiwa tersebut membuat siapa saja yang mendengarnya akan berkidik ketakutan dan tak mau pipis sendirian di rumahnya. Padahal jelas sekali kalau kejadiannya tuh di rumah sakit bukan di rumah mereka. -_-
            Sejujurnya saya juga sangat takut pas menulis cerita ini, sangat takut malah. Makanya hanya menulis segini saja, tidak mau menulis terlalu banyak. Cukup sekian dan terimakasih. Takut suster itu datang dan mengetuk pintu kamar saya. Aaaaakkkkkkk tidaaaakkkkk......


Jeneponto, 24 September 2013 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar